Jumat, 10 Desember 2010

19 Rahasia Pribadi yang Memesona



Anda orang biasa saja? Bukan artis? Bukan konglomerat? Bukan ilmuwan? Bukan orang terkenal? Jangan khawatir, kami akan memberikan tips untuk anda. Tips yang akan membuat anda menarik, menjadi pribadi penuh pesona.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjk0FgU0aHDG2ccBZXotxb9WQe0tHLcj2U5ZYh1WCwf2JOxbVmn58Yxh0Rd6M7bAlplgYmw43yBpkQSkH5S91KEXQbk6VXAUG8P1vRD8dbol1_zw7YJQWvjfTpJCHetBDAXTBh35LG3y9I/s1600/prince-charming.jpg

Inilah 19 rahasia menjadi pribadi penuh pesona yang kami kembangkan dari pemikiran dr. Yul Iskandar, DSJ., MBAP.,MASRS., PhD. pendiri Yayasan Dharma Graha. Selamat mengikuti!

1. Berubahlah dengan waktu dan tempat!
Jangan selalu menuruti perasaan negatif, seperti: merasa bosan, lelah, jenuh, tersiksa dengan tempat atau masa lalu. Tersenyumlah, dan dunia akan tersenyum bersama anda! Menangislah, dan anda akan menangis sendirian! Mutiara kata ini mengisyaratkan agar kita selalu berbahagia dimana pun kita berada dan kapan pun. Jika kita merasa sebagai orang yang paling sedih atau menderita di dunia ini, yakinlah bahwa masih banyak orang lain yang lebih menderita daripada kita.

2. Carilah kenalan, teman, sahabat, relasi sebanyak-banyaknya!
Sering-seringlah bepergian, menjelajahi dunia. Semakin sering anda bertemu dan berinteraksi dengan banyak orang, maka kepribadian anda akan semakin matang tanpa anda sadari.

3. Cintailah orang lain seperti mencintai diri sendiri.Dengan cinta, hidup menjadi indah, persahabatan menjadi langgeng, dan silaturahmi tetap terbina. Tentunya cinta yang diberikan secara tulus tanpa pamrih, tanpa mengharap balasan kecuali dari Allah semata.

4. Hargailah dan nikmatilah alam.
Dengan menghargai alam, jiwa menjadi tenang. Dengan menikmati alam hati menjadi senang. Temukanlah rahasia sesuatu itu tampak menarik, misalnya: bunga yang mekar, surya yang bersinar, sawah yang terhampar.

5. Hargailah orang lain.
Misalnya dengan cara membuatnya bahagia, tersenyum, tertawa, memberi pujian yang tulus. Membahagiakan orang lain akan membuatnya membahagiakan kita di saat yang tak terduga, percayalah!

6. Jaga tingkah laku.
Banyaklah mendengarkan dan berpikir daripada berbicara, kecuali bila waktunya untuk berbicara. Dengan menjaga lisan dan perbuatan kita, berarti setengah pertempuran hidup telah kita menangkan.

7. Jangan kekanak-kanakan.
Sikap dewasa menunjukkan kepribadian yang kuat dan mempesona. Betapa banyak orang tua yang bahkan belum dewasa! Salah satu tanda kedewasaan seseorang antara lain adalah dari sikap, tutur kata, dan caranya di dalam mengambil keputusan secara arif dan bijaksana.

8. Jangan mencari kesalahan orang lain.
Hidup kita terlalu singkat untuk melakukan hal ini.

9. Jangan rendah diri. Sudah seharusnyalah kita menerima dan memperbaiki kekurangan kita tanpa pernah merasa minder atau kecil di depan orang lain. Percayalah, tidak seorang manusia pun yang sempurna di muka bumi ini!

10. Jangan sombong.
Ketahuilah bahwa selalu ada yang lebih daripada kita. Kesombongan menandakan kekosongan.

11. Kembangkan minat pada berbagai hal.
Jangan membatasi diri anda, perluas bakat, minat, kemampuan, pengetahuan, dan keahlian anda. Memiliki satu keahlian atau spesialisasi akan terasa lebih baik dan sempurna jika ditunjang dengan keahlian dalam bidang yang lainnya, sehingga anda akan semakin "bersinar" dan penuh pesona.

12. Selalu baik pada orang lain.
Jangan pernah merasa dendam sekalipun kepada orang lain, bahkan kepada mereka yang pernah menyakiti kita. Cintailah yang di bumi, niscaya yang di langit akan mencintaimu.

13. Selalu belajar.
Semakin sering anda belajar, maka semakin banyak yang anda ketahui. Ilmu ini dapat menjadi lahan amal bagi anda, sehingga anda merasakan nikmatnya berbagi dan indahnya ilmu.

14. Selalu mengikuti informasi dan perkembangan terkini tentang apapun. Dengan banyak mengetahui hal yang paling baru, maka anda akan tampil semakin percaya diri dan penuh pesona. Semakin banyak hal baru yang anda tahu, maka akan semakin banyak pula yang mencari dan mengejar anda...yakinlah!

15. Selalu tegap, sigap, dan siap.
Posisi atau postur tubuh anda di dalam berkomunikasi dengan orang lain akan mengungkapkan siapa diri anda yang sebenarnya. Oleh karenanya, milikilah rencana, target, dan strategi (persiapan) yang matang dan semangat yang tak pernah pudar!

16. Selalu tersenyum pada orang lain.
Orang akan lebih senang melihat wajah yang dihiasi senyuman daripada wajah yang selalu disertai ratapan atau keluhan.

17. Senang bekerja sama dengan orang lain.
Inilah yang membuat jaringan (network) kita semakin luas, erat, dan kuat.

18. Senang menolong orang lain.
Dengan gemar menolong orang lain, maka pada hakikatnya kita menolong diri kita sendiri. Semakin banyak orang yang kita tolong, maka akan semakin sering pula kita ditolong oleh Allah dengan cara-Nya yang tak terduga.

19. Terimalah nasib apa adanya.
Tetaplah tenang dan tabah, ingatlah bahwa "badai pasti berlalu" dan "roda itu berputar". Jangan suka mengeluh, menggerutu, atau bahkan mencaci-maki nasib. Jangan sampai berkata atau menganggap bahwa Allah itu tidak adil! Justru di sinilah letak keadilan-Nya.

Dengan merenungi dan menerapkan semua hal di atas, maka menjadi pribadi penuh pesona saat ini bukanlah sesuatu hal yang mustahil bagi diri anda. Jika masih belum percaya, cobalah!

sumber http://www.i-dus.com/2010/12/mau-kepribadian-kamu-penuh-pesona-neh.html

Minggu, 05 Desember 2010

perbincangan pelatih dengan siswanya tentang psht



Malam itu latihan sisiwa berjalan tetap seperti biasanya, dengan jumlah siswa sedikit seperti biasanya, dan materi yang diberikan seperti biasanya. Monoton, agak membosankan, mungkin karena hujan rintik-rintik di luar. Udara dingin menusuk tulang, itu buat pelatih Warga yang sejak tadi hanya berdiri dan berteriak memberi aba-aba jurus, sementara para sisiwanya sudah berpeluh keringat tak mempan hawa dingin karena telah bergerak sejak pukul 19.30 tadi.

Pukul sembilan tepat, latihan selesai. Sekali lagi si pelatih mereview jurus 14 yang baru saja diberikannya. Ia menekankan agar jangan lupa menggunakan putaran pinggang dan bahu serta kecepatan ketika menyerang dengan tangan. Setelah itu, latihan selesai, para sisiwa duduk, minum akua dan teh manis dari bekalnya masing-masing.

Tiba-tiba ada salah satu siswanya bertanya:

"Mas, saya dengar katanya silat itu bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari, apa benar itu mas? Bagaimana caranya mas?"

Pelatihnya mengerutkan kening.
"Ya, tentu bisa dong..., Tapi kenapa kamu kok tiba-tiba bertanya seperti itu?"

Siswanya menjawab sambil tertawa getiir, menggaruk kepalanya.
"Orang tua saya yang bilang begitu... waktu tahu saya ikut UKM SH Terate, mereka bilang itu nggak begitu berguna untuk kuliah saya... inginnya mereka saya ikut kegiatan BEM, Karya ilmiah atau apa saja yang lebih akademis, begitu... karena menurut mereka toh silat itu ilmu berkelahi, cuma berguna kalau situasi tertentu saja, toh kalau kita damai-damai saja dengan lingkungan sekitar, ilmu silat buat berkelahi kan jadi nggak diperlukan. Kalau mau ikut UKM olahraga, saya disuruh ikut futsal saja, ... begitu tuh mas... "

Pelatihnya ikut tertawa sambil mengangguk-angguk, ia memahami kekahawatiran orang tua siswanya itu, karena anaknya adalah mahasiswa yang kuliah di luar kota yang jauh dari pengawasan orang tua. Selain itu memang tidak bisa dipungkiri di beberapa daerah, nama SH Terate mempunyai reputasi yang kurang baik, sehingga ada orang tua yang tidak setuju anaknya ikut SH Terate.

"Jurus tadi yang kamu dapat... jurus 14, itu kan butuh kelenturan pinggang dankecepatan tangan kan ya?" tanya pelatihnya.

"Eh, iya mas..." Siswanya tiba-tiba heran kenapa pelatihnya tiba-tiba mengalihkan pembicaraan ke jurus. Sementara siswa yang lain jadi merasa khawatir jangan-jangan setelah ini kembali ke materi fisik dan jurus lagi.

"Kecepatan..." pelatihnya bergumam.
"Kecepatan, itu diperlukan dalam melakukan jurus kan?" Ia menatap siswanya.
"Iya mas.." siswanya menjawab, masih belum mengerti.
"Oke, sekarang... apa kegiatan dalam kuliahmu sehari-hari yang membutuhkan kecepatan? "

Siswanya terhenyak. berpikir. diam.
Siswanya yang lain, seorang mahasiswi yang kelihatan cerdas, menjawab dengan antusias:
"Mengerjakan tugas, menjawab pertanyaan dosen, mencari literatur di internet, atau cari buku di perpustakaan kalau disuruh dosen,"

Si pelatih tersenyum senang.
"Ya. itu. pintar kau,"
Siswa yang lain tiba-tiba ikut tertawa spontan.
"cepat-cepatan cari tempat duduk di belakang kalau ujian!" jawabnya.
Pelatihnya tertawa, "wah kalau yang itu nggak nggenah dong!"

"Sekarang pertanyaan lagi,.. untuk melakukan jurus perlu tenaga kan? apalagi kalau jurusnya diulang-ulang, butuh ketahanan kan? Sekarang kegiatan apa di kuliah yang butuh ketahanan?"

Siswanya yang bertanya tadi menjawab, dengan senyum seolah mendapat pencerahan:
"kalau kuliah lama sehari penuh sampai 6 jam..."
Siswa cewek yang tadi ikut menjawab: "kalau ngerjain tugas yang berat dari dosen,"
dan siswanya yang usil yang lain ikut menjawab: "kalau belajar kebut semalem sebelum ujian, SKS mas... hehehe"

"Wah yang itu juga nggak nggenah yo !" Pelatih itu tertawa menimpali.

lalu pelatihnya berpikir sejenak, mengatur kata-kata:
"ya itu jawabannya. Penerapannya itu."

Semua siswanya mengangguk-angguk, "oh begitu..."

"jadi, kamu akan menjawab apa kalau ditanyai orang tuamu?" tanya si pelatih ke siswa yang tadi bertanya.
"saya akan jawab kalau apa yang saya dapat di silat SH Terate juga bisa diterapkan di kuliah... kecepatan, ketahan, kekuatan juga dibutuhkan untuk kuliah, misalnya untuk kuliah yang duduk lama, mengerjakan tugas, diskusi, itu juga kuat-kuatan mikir kan mas ya? Saya akan jawab begitu mas,"

Pelatihnya mengagguk-angguk puas. Ia harus mengakui siswanya ini jauh lebih cerdas dari dirinya dulu saat masih jadi siswa.

"ya sebenarnya bukan hanya di kuliah saja dik. Di kehidupan sehari-hari juga bisa diterapkan. Bagaimana caranya, pikirkan sendiri. Yang jelas silat nggak cuma mukul dan nendang aja lho. Silat itu ngelatih ini.... dan ini juga," pelatihnya menunjuk ke kepalanya, lalu ke dadanya. Semua siswanya tahu kalau yang ia tunjuk adalah otak dan hati.

"Oke... besok pasti ada yang kuliah pagi kan...ayo persiapan doa, kita akhiri latihan," Pelatih buru-buru memutuskan untuk memulangkan mereka semua. Sebelum para siswanyayang cerdas-cerdas itu bertanya lebih banyak pertanyaan sulit lainnya.

malam itu, para siswa pulang dengan renungan di benak masing-masing, ... memikirkan betapa hebatnya mereka telah mengikuti latihan silat yang bisa diterapkan dimana saja... bukan sekedar untuk berkelahi menendang memukul saja, tetapi juga untuk meraih kesuksesan di kuliah dan kehidupan sehari-hari...wow...

Menang Tanpo Ngasorake, Ngluruk Tanpo Bolo, Sugih Tanpo Bondo, lan Sakti Tanpo Aji

Indah falsafah SH Terate yang satu ini, jika kita sebagai warga Persaudaraan Setia Hati Terate mampu mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Jika diartikan secara harfiah makna falsafah tersebut adalah sebagai berikut:

Menang tanpo ngasorake artinya menang tanpa merendahkan

Ngluruk tanpo bolo artinya menggeruduk tanpa bala tentara atau bala bantuan

Sugih tanpo bondo artinya kaya tanpa harta benda

Sakti tanpo aji artinya sakti tanpa ajian

Itulah seharusnya sikap insan Terate yang berpegang teguh pada falsafah ini. Kemenangan tidak selalu harus dilakukan dengan perang. Kemenangan yang didapatkan dari lawan tidak selalu beradu fisik, dan yang pasti, sebagai insan Terate, menang tanpa musuh merasa direndahkan ataupun dilecehkan. Orang SH Terate tidak pernah takut meskipun harus bertarung/berperang sendirian. Orang SH Terate bersikap kestaria. Orang SH Terate bisa kaya meskipun tanpa harta benda, artinya lebih bermakna kepada rasa syukur atas nikmat yang diberikan Tuhan Semesta Alam. Harta benda hanyalah salah satu bagian dari kekayaan. Namun sesungguhnya kekayaan sejati tidaklah diukur semata-mata dari banyaknya harta yang dimiliki, akan tetapi lebih kepada kekayaan hati yang luhur, mulia, pemaaf, dan penuh kesyukuran.

Kesaktian atau ilmu kanuragan dan kadigdayaan tidak ada gunanya sama sekali jika digunakan untuk kesombongan. Sesungguhnya sebagai orang SH Terate berprinsip pada bahwa seseorang yang sakti itu karena sikap dan perilaku yang mulia dan baik. Kesaktian bukan diukur dari tingginya ilmu kanuragan ataupun ilmu-ilmu kesaktian sejenis. Orang yang paling sakti adalah orang yang berperilaku mulia terhadap sesama dan pasrah kepada Penciptanya.

Oleh karena itu, sebagai insan Terate, marilah kita berperilaku seperti bunga teratai. Marilah kita pegang prinsip dan falsafah kita baik-baik agar dalam setiap langkah dan setiap tindakan kita mencerminkan prinsip-prinsip mulia SH Terate, dapat bermanfaat bagi diri sendiri maupun kepada alam sekitarnya -memayu hayuning bawono.